Saat Paul Pogba Menjadi Raja di Turin: Nostalgia Sang Gelandang Ajaib

Gelandang Juventus, Paul Pogba saat melawan Bologna, Minggu (27/8/2023) malam WIB. (c) dok.JuventusFC

FAKTABET – Paul Pogba menjadi bintang paling cemerlang di lini tengah Juventus. Ia datang tanpa ekspektasi tinggi dan meninggalkan tim sebagai bintang kelas dunia.

Dari tahun 2012 hingga 2016, Pogba tidak hanya membawa gelar, ia juga membawa warna, gaya, dan kepercayaan diri pada permainan Bianconeri.

Pogba menutup karier yang penuh cedera dan kontroversi dengan menciptakan warisan emas di Turin. Itu adalah masa terbaik dalam hidup gelandang Prancis tersebut.

Di mana kisah dimulai: dari Manchester ke Piedmont
Pogba meninggalkan Manchester United pada tahun 2012 di tengah kontroversi. Sir Alex Ferguson menganggapnya tidak sopan, tetapi Pogba memilih jalan yang berbeda.

Manajer Antonio Conte langsung memanfaatkan Pogba saat ia bergabung dengan Juventus. Dalam waktu singkat, Pogba mencetak gol-gol penting dan tampil gemilang di Serie A dan Liga Champions.

Musim pertamanya berakhir dengan kemenangan Scudetto. Pogba menentang kritik lewat penampilannya dan membuat namanya dikenal di seluruh Eropa.

Trofi, penghargaan individu, dan pujian yang tak ada habisnya

Para kritikus memuji Pogba karena tampil konsisten sepanjang musim keduanya di Juventus. Ia memenangkan Supercoppa Italia, memenangkan penghargaan Golden Boy, dan menjadi andalan di lini tengah.

Gol-golnya yang spektakuler, assist-nya yang spektakuler, dan pengaruhnya yang kuat di lapangan menarik perhatian. Juventus sekali lagi menjadi kekuatan besar di Italia.

Pada musim 2013/14, ia mencetak 9 gol dan 51 penampilan di semua kompetisi. Pogba berubah dari pemain muda yang menjanjikan menjadi gelandang kelas dunia.

Puncak karier: Final Eropa dan warisan nomor 10

Pogba memainkan peran kunci dalam perjalanan Juventus ke final Liga Champions 2015. Ia tampil gemilang melawan Real Madrid dan bermain penuh selama 90 menit di final melawan Barcelona.

Musim berikutnya, Juventus menganugerahinya kaus nomor 10, warisan dari para legenda. Pogba menepati kepercayaan itu dengan mencetak delapan gol dan memberikan 12 assist di Serie A.

Ia menjadi pemberi assist terbanyak di liga, membuktikan bahwa peran barunya sebagai kreator berjalan sempurna. Musim itu pun berakhir dengan kemenangan Scudetto dan Coppa Italia.

Kenangan manis yang tertinggal
Pada 2016, Pogba kembali ke Manchester United dengan banderol €105 juta (sekitar Rp1,87 triliun). Juventus mendapatkan biaya transfer tersebut, tetapi kehilangan inti lini tengahnya.

Pogba kembali ke Turin pada 2022, tetapi cedera dan skorsing karena doping membuat kisahnya kurang manis. Yang tersisa hanyalah kenangan.

Petualangannya berikutnya tidak sehebat yang diharapkannya. Pogba meninggalkan Juventus pada November 2024.

Namun kenangannya tentang periode pertamanya di klub tersebut tetap istimewa, saat ia menjadi gelandang ajaib dan juara Turin.

Link Pasang Bola : FAKTABET

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *